Masalah-Rumah-Tangga-Women-Online-magazine

MENJAGA KEUTUHAN RUMAH TANGGA

TANYA:

Assalamualaikum Ustad Massar, aku seorang ibu rumah tangga sekaligus pemilik sanggar kebugaran. Suamiku seorang direktur di sebuah perusahaan jasa di Jakarta. Kami sudah dikaruniai dua orang anak dan alhamdulillah selalu hidup berkecukupan.

Namun, sebuah pengakuan yang dilontarkannya beberapa hari yang lalu telah mengoyak batin dan jiwaku. Betapa tidak, dengan terang-terterangan dia mengaku telah memakan uang perusahaan dua kali dan mempunyai istri siri yang masih berstatus mahasiswa.

Apa yang harus aku lakukan Ustad. Aku ingin agar rumah tanggaku tetap utuh tanpa adanya orang ketiga? Terima kasih.

JAWAB:

Waalaikumussalam wr wb.

Ibu Ratna yang baik, Pertama-tama saya berdo’a semoga Ibu selalu diberi kekuatan dan dapat menghadapi cobaan dengan tabah. Kesabaran Ibu untuk terus mempertahankan biduk rumah tangga merupakan pilihan baik. Karena pada dasarnya perceraian merupakan salah satu bentuk perbuatan yang tidak disukai oleh agama. Selain itu, keutuhan keluarga juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan baik-buruknya mental anak.

Perihal perilaku suami yang telah menikah siri, maka pada dasarnya diperbolehkan, akan tetapi janganlah ditafsirkan dengan serta merta. Sebagai Muslim yang baik ita harus melihat secara keseluruhan alasan tersebut serta uswah yang dilakukan Nabi Muhammad. Apabila pernikahan suami di dasarkan pada nafsu sehingga tidak dapat mewujudkan keadilan, maka tidaklah patut untuk dilaksanakan. Terlebih dalam hukum positif di Indonesia, untuk melakukan poligami perlu memenuhi persyaratan yang telah ditentukan hukum.

Dari uraian di atas, alangkah baiknya Ibu melakukan dialog dengan penuh kekeluargaan guna mencapai kemaslahatan. Ibu bisa curhat, berbagi rasa dengan bahasa santun dan kepala dingin. Tanyakan pada suami, apa kekurangan dan kesalahan Anda, untuk selanjutnya berintrospeksi diri. Yakinlah, selama Ibu mempunyai niatan baik, insya Allah pasti ada jalan keluar.

Apa yang sudah terjadi tak akan bisa terulang kembali karena waktu tak bisa diputar. Jangan pernah lelah untuk mengajak suami ke jalan yang benar. Teruslah berupaya, baik zahir maupun batin supaya suami menyadari seluruh kesalahannya dan melakukan pertobatan.

Adapun upaya tersebut diantaranya dapat dilakukan dengan melaksanakan ruqyah diri bagi suami Ibu. Sebagai wasilah agar suami dapat menerima hidayah dan petunjuk dari Allah SWT bahwa apa yang dilakukannya selama ini adalah suatu perbuatan yang keliru.

Semoga dapat membantu, untuk informasi lebih lanjut segera hubungi kami.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *